1. Tablet HP Ditemani Printer
NEW YORK, KOMPAS.com - Hewlett Packard (HP) akhirnya merilis juga produk komputer tablet buatannya. Tablet tersebut berlayar sentuh 7 inci seukuran Galaxy Tablet buatan Samsung, lebih kecil daripada iPad buatan Apple yang berlayar 9,7 inci.
Namun, tablet yang dirilis pertama itu bukan sebagai produk tersendiri, melainkan sebagai pelengkap salah satu printer terbarunya. Tablet tersebut berfungsi sebagai panel kontrol nirkabel untuk mengoperasikan printer tipe Photosmart e-Station.
"Tablet ini bisa digunakan untuk memindahkan dan mencetak dokumen dan gambar dari berbagi perangkat media dan dapat juga digunakan untuk saling menukar konten antara perangkat-perangkat tersebut," kata Vyomesh Joshi, executive vice president HP's imaging and printing group dalam konferensi pers di New York, Senin (20/9/2010) kemarin.
Di dalamnya sudah dilengkapi aplikasi khusus untuk mengatur cetakan untuk konten-konten berformat khusus seperti laporan cuaca, kliping, e-book, dan tiket pesawat. Dengan demikian, hasil cetakannya bisa optimum sesuai format yang diinginkan.
Perangkat tersebut juga dirancang untuk bisa mengakses internet untuk memperoleh berbagai konten berbasis web yang perlu untuk dicetak. HP menggandeng Yahoo! untuk membuat aplikasi widget khusus untuk mengakses informasi cuaca, artikel olahraga, laporan bursa, dan lainnya dan tersedia pilihan langsung untuk mencetak ke printer. HP juga sudah menggandeng maskapai penerbangan Delta Airlines sehingga pengguna tablet dan printer tersebut bisa langsung mencetak pesanan tiket penerbangan.
Tak dirinci sistem operasi yang digunakan HP dalam tablet tersebut dalam datasheet-nya. Ta[i yang pasti bukan Microsoft Windows. Tampilannya juga tak mirip Palm Web OS yang baru diakusisi HP. Sejumlah pengamat memperkirakan platform Android 2.1 yang digunakan HP. Meski dapat mengakses internet, tablet tersebut mungkin tak mendukung akses ke layanan download aplikasi. Selain Yahoo!, tampak aplikasi Facebook dan browser web.
Printer Photosmart e-Station yang dilengkapi tablet tersebut akan dibanderol seharga 399 dollar AS.
Namun, tablet yang dirilis pertama itu bukan sebagai produk tersendiri, melainkan sebagai pelengkap salah satu printer terbarunya. Tablet tersebut berfungsi sebagai panel kontrol nirkabel untuk mengoperasikan printer tipe Photosmart e-Station.
"Tablet ini bisa digunakan untuk memindahkan dan mencetak dokumen dan gambar dari berbagi perangkat media dan dapat juga digunakan untuk saling menukar konten antara perangkat-perangkat tersebut," kata Vyomesh Joshi, executive vice president HP's imaging and printing group dalam konferensi pers di New York, Senin (20/9/2010) kemarin.
Di dalamnya sudah dilengkapi aplikasi khusus untuk mengatur cetakan untuk konten-konten berformat khusus seperti laporan cuaca, kliping, e-book, dan tiket pesawat. Dengan demikian, hasil cetakannya bisa optimum sesuai format yang diinginkan.
Perangkat tersebut juga dirancang untuk bisa mengakses internet untuk memperoleh berbagai konten berbasis web yang perlu untuk dicetak. HP menggandeng Yahoo! untuk membuat aplikasi widget khusus untuk mengakses informasi cuaca, artikel olahraga, laporan bursa, dan lainnya dan tersedia pilihan langsung untuk mencetak ke printer. HP juga sudah menggandeng maskapai penerbangan Delta Airlines sehingga pengguna tablet dan printer tersebut bisa langsung mencetak pesanan tiket penerbangan.
Tak dirinci sistem operasi yang digunakan HP dalam tablet tersebut dalam datasheet-nya. Ta[i yang pasti bukan Microsoft Windows. Tampilannya juga tak mirip Palm Web OS yang baru diakusisi HP. Sejumlah pengamat memperkirakan platform Android 2.1 yang digunakan HP. Meski dapat mengakses internet, tablet tersebut mungkin tak mendukung akses ke layanan download aplikasi. Selain Yahoo!, tampak aplikasi Facebook dan browser web.
Printer Photosmart e-Station yang dilengkapi tablet tersebut akan dibanderol seharga 399 dollar AS.
2. Angin yang Membelah Laut Merah untuk Nabi Musa?
WASHINGTON - Sebuah penelitian berhasil mengungkapkan jika bukan Nabi Musa yang berhasil membelah laut, melainkan angin kencang yang memaksa laut tersebut terbelah.
Hal ini disampaikan para ilmuwan melalui sebuah simulasi komputer. Menurut mereka, angin yang bertiup cukup kencang memungkinkan air laut terbelah menjadi dua seolah menciptakan jalan bagi Nabi Musa dan para pengikutnya untuk lari dari kejaran tentara Firaun. Seperti apa yang tertulis dalam kitab suci Injil dan Al Quran.
"Simulasi ini hampir sama dengan apa yang dijelaskan di Al Quran dan Injil mengenai air laut yang terbelah pada zaman Nabi Musa," ujar Carl Drews dari National Center for Atmospheric Research di University of Colorado, seperti dikutip melalui Straits Times, Rabu (22/9/2010).
Menurut Drews, pembelahan air laut itu dapat terjadi berkat adanya dinamika fluida, atau karena sifat air yang berubah-ubah. Angin menggerakkan air dalam cara yang sesuai dengan hukum fisika. Kemudian angin membelah air menjadi dua dan menciptakan sebuah jalan di tengahnya, lalu dalam waktu sekejap air kembali menyatu.
Pembelahan air laut ini merupakan kisah yang terjadi 3.000 tahun lalu. Kala itu Nabi Musa memimpin Bani Israel keluar dari Mesir, seiring kejaran tentara Firaun. Dalam cerita di Al Quran dan Injil, dalam pengejaran tersebut tiba-tiba Laut Merah terbelah sehingga memungkinkan Musa dan Bani Israel menyeberangi laut dengan selamat. Namun ketika pasukan tentara Firaun menyeberang, seketika itu pula air laut kembali menyatu dan menenggelamkan ribuan tentara Firaun.
Dalam penelitian ini, Drews dan para koleganya meneliti efek angin topan yang menerjang Laut Pasifik terhadap kondisi dan bentuk permukaan laut. (srn)
Hal ini disampaikan para ilmuwan melalui sebuah simulasi komputer. Menurut mereka, angin yang bertiup cukup kencang memungkinkan air laut terbelah menjadi dua seolah menciptakan jalan bagi Nabi Musa dan para pengikutnya untuk lari dari kejaran tentara Firaun. Seperti apa yang tertulis dalam kitab suci Injil dan Al Quran.
"Simulasi ini hampir sama dengan apa yang dijelaskan di Al Quran dan Injil mengenai air laut yang terbelah pada zaman Nabi Musa," ujar Carl Drews dari National Center for Atmospheric Research di University of Colorado, seperti dikutip melalui Straits Times, Rabu (22/9/2010).
Menurut Drews, pembelahan air laut itu dapat terjadi berkat adanya dinamika fluida, atau karena sifat air yang berubah-ubah. Angin menggerakkan air dalam cara yang sesuai dengan hukum fisika. Kemudian angin membelah air menjadi dua dan menciptakan sebuah jalan di tengahnya, lalu dalam waktu sekejap air kembali menyatu.
Pembelahan air laut ini merupakan kisah yang terjadi 3.000 tahun lalu. Kala itu Nabi Musa memimpin Bani Israel keluar dari Mesir, seiring kejaran tentara Firaun. Dalam cerita di Al Quran dan Injil, dalam pengejaran tersebut tiba-tiba Laut Merah terbelah sehingga memungkinkan Musa dan Bani Israel menyeberangi laut dengan selamat. Namun ketika pasukan tentara Firaun menyeberang, seketika itu pula air laut kembali menyatu dan menenggelamkan ribuan tentara Firaun.
Dalam penelitian ini, Drews dan para koleganya meneliti efek angin topan yang menerjang Laut Pasifik terhadap kondisi dan bentuk permukaan laut. (srn)
3. Peneliti Jepang Tingkatkan Kesuksesan Kloning
Liputan6.com, Tokyo: Tim peneliti Jepang telah menemukan cara untuk meningkatkan keberhasilan kloning binatang. Keberhasilan kloning ini terjadi setelah melakukan percobaan dengan menggunakan tikus selama hampir 8 kali percobaan. Penelitian juga dilakukan dengan memproduksi hewan yang memiliki kesamaan identik secara genetik.
Percobaan tersebut dilakukan dari kulit dan sel-sel lain untuk memproduksi sapi dan babi berkualitas secara massal. Namun, masalah utama dalam percobaan kloning adalah keguguran, serta kelahiran akibat kematian janin di dalam rahim atau stillbirth. Untuk menentukan penyebab masalah tersebut, tim peneliti termasuk dari pusat peneliti Riken di Kota Tsukuba,Jepang, meneliti dengan menggunakan tikus. Mereka mengkaji bagaimana gen dalam tubuh bekerja dalam mereproduksi. Hasilnya, tim Peneliti menemukan beberapa jenis gen kromosom X tikus menjadi normal secara aktif ketika klon tumbuh dalam rahim.
Atsuo Ogura, kepala tim peneliti Divisi Rekayasa, mengatakan bahwa timnya juga telah menemukan kelainan dalam gen selama kloning sapi. Temuan tersebut akan membantu meningkatkan teknologi kloning. Setelah hampir 700 percobaan, tim peneliti menemukan hanya 1,6 persen dari klon mengakibatkan kelahiran normal dalam metode kloning biasa. Namun, mereka juga menemukan tingkat kelahiran meningkat menjadi 12,7 persen, atau 7,9 kali, ketika mereka menahan pengaruh gen. Mereka menyimpulkan bahwa gen berada di balik tingginya tingkat keguguran dan stillbirths dalam kloning.(NHK/ARI)
Percobaan tersebut dilakukan dari kulit dan sel-sel lain untuk memproduksi sapi dan babi berkualitas secara massal. Namun, masalah utama dalam percobaan kloning adalah keguguran, serta kelahiran akibat kematian janin di dalam rahim atau stillbirth. Untuk menentukan penyebab masalah tersebut, tim peneliti termasuk dari pusat peneliti Riken di Kota Tsukuba,Jepang, meneliti dengan menggunakan tikus. Mereka mengkaji bagaimana gen dalam tubuh bekerja dalam mereproduksi. Hasilnya, tim Peneliti menemukan beberapa jenis gen kromosom X tikus menjadi normal secara aktif ketika klon tumbuh dalam rahim.
Atsuo Ogura, kepala tim peneliti Divisi Rekayasa, mengatakan bahwa timnya juga telah menemukan kelainan dalam gen selama kloning sapi. Temuan tersebut akan membantu meningkatkan teknologi kloning. Setelah hampir 700 percobaan, tim peneliti menemukan hanya 1,6 persen dari klon mengakibatkan kelahiran normal dalam metode kloning biasa. Namun, mereka juga menemukan tingkat kelahiran meningkat menjadi 12,7 persen, atau 7,9 kali, ketika mereka menahan pengaruh gen. Mereka menyimpulkan bahwa gen berada di balik tingginya tingkat keguguran dan stillbirths dalam kloning.(NHK/ARI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar